PLTS Terapung Cirata Jadi Penopang Investasi Energi Bersih
JAKARTA, 20 Desember 2025 – PT PLN Nusantara Power (PLN NP) mempercepat ekspansi pembangkit energi terbarukan sebagai bagian dari strategi bisnis jangka panjang menuju sistem ketenagalistrikan nasional yang lebih efisien, rendah emisi, dan berdaya saing.
Akselerasi ini sekaligus menjadi kontribusi sektor ketenagalistrikan dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia 2060.
Salah satu proyek kunci yang menopang agenda tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Jawa Barat. Dengan kapasitas terpasang 192 MWp, PLTS Terapung Cirata tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia dan kawasan ASEAN.
Proyek ini telah beroperasi secara komersial sejak November 2023 dan mampu menghasilkan listrik hijau sekitar 300 GWh per tahun, sekaligus menekan emisi karbon hingga 214 ribu ton CO₂ per tahun.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, mengatakan pengembangan pembangkit hijau tidak hanya berorientasi pada aspek lingkungan, tetapi juga menjadi fondasi ketahanan energi dan efisiensi ekonomi nasional.
“Transisi energi menuntut konsistensi dan keberanian dalam pengambilan keputusan. PLN Nusantara Power memilih berada di garda depan melalui proyek pembangkit hijau yang terukur dan memberikan manfaat nyata bagi sistem kelistrikan nasional,” ujar Ruly.
PLTS Terapung Cirata memanfaatkan area waduk tanpa mengganggu fungsi utama sumber daya air. Integrasi dengan PLTA Cirata yang telah beroperasi sejak 1988 menjadikan kawasan ini sebagai contoh optimal pemanfaatan aset eksisting untuk energi bersih.
Dukungan jaringan transmisi di Pulau Jawa juga membuat proyek ini berperan penting dalam menjaga keandalan pasokan listrik di wilayah dengan konsumsi energi tertinggi di Indonesia.
Keberhasilan proyek strategis nasional ini menjadi pijakan bagi ekspansi pembangkit hijau PLN NP di wilayah lain.
Saat ini, perusahaan juga telah mengoperasikan PLTS Ibu Kota Nusantara (IKN) berkapasitas 50 MW yang dilengkapi Battery Energy Storage System (BESS) 8,3 MWh guna memastikan pasokan listrik andal di Kalimantan.
Selain itu, pengembangan PLTS Terapung Waduk Karangkates tengah disiapkan untuk mengoptimalkan potensi waduk sebagai sumber energi bersih.
Melalui anak usaha PT PLN Nusantara Renewables, PLN NP juga menggarap sejumlah proyek energi terbarukan lain, antara lain PLTS Jawa-1 di Batang, Pemalang, Paiton, dan Sumenep, serta Proyek Mentari Nusantara yang mencakup pengembangan PLTS di berbagai wilayah Jawa dan luar Jawa, termasuk pembangkit listrik tenaga air di Sumatra.
Ruly menilai, potensi PLTS terapung di Indonesia masih terbuka lebar dan memiliki nilai strategis dari sisi ekonomi dan keberlanjutan.
“Indonesia memiliki ratusan bendungan dan waduk. PLTS terapung memberi peluang percepatan bauran energi bersih tanpa menambah tekanan terhadap ketersediaan lahan. Kami siap mengoptimalkan potensi ini melalui kolaborasi dan inovasi teknologi,” ujarnya.
Dengan portofolio pembangkit hijau yang terus diperluas, PLN Nusantara Power menegaskan perannya dalam mendorong transisi energi nasional sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis energi bersih dan berkelanjutan.